Kamis, 26 Mei 2016

Metabolisme Glukosa


1.    Pengertian Glukosa
Glukosa tebentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka (Joyce, 2007).  Glukosa adalah suatu gula enam karbon yang sederhana. Glukosa dalam makanan sebagian besar terdapat dalam bentuk disakarida (secara kimiawi terikat ke molekul gula lain) dan sebagai kanji polisakarida kompleks. Dalam mukosa usus halus, disakarida diuraikan menjadi monosakarida oleh enzim yang disebut disakaridase. Kanji diuraikan oleh amylase yang dikeluarkan oleh pankreas dan juga oleh kelenjar air liur. Gula diserap di usus dalam bentuk monosakarida (Sacher & Richard, 2004).
Penurunan kadar gula darah (hipoglikemia) terjadi akibat asupan makanan yang tidak adekuat atau darah terlalu banyak mengandung insulin. Jika terjadi peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia), berarti insulin yang beredar tidak mencukupi atau tidak berfungsi dengan baik (resisten) dan kondisi inilah yang disebut sebagai DM. Kadar gula darah puasa yang mencapai lebih dari 125 mg/dL biasanya menjadi indikasi terjadinya diabetes (Joyce, 2007).
Menurut Sacher dan Richard, 2004, hormon-hormon yang mempengaruhi kadar glukosa adalah :
1.    Insulin
2.    Somatostatin
3.    Glucagon
4.    Epinefrin
5.    Kortisol
6.    Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)
7.    Growth hormon
8.    Tiroksin
Kecuali insulin, hormon yang lain memberikan efek meningkatkan kadar glukosa darah.

2.    Metabolisme Glukosa
Karbohidrat merupakan sumber energi utama  bagi tubuh. Salah satu hasil pencernaan karbohidrat adalah glukosa. Setelah diserap oleh usus halus, glukosa akan segera masuk ke dalam darah. Dari darah, sebagian besar glukosa akan dibawa ke hati, dan sebagian kecil disimpan dalam otot (Sumardjo, 2006). 
Glukosa yang terabsorbsi dalam usus halus ditransport ke hati melalui vena porta hepatica. Di dalam hati, glukosa disimpan dalam bentuk glikogen atau dilepas ke dalam darah untuk ditransport ke sel-sel lain. Glukosa dapat diubah menjadi lemak oleh hati dan jaringan adipose jika ada kelebihan glukosa (Sloan, 2004). Selain berperan sebagai sumber energi utama bagi tubuh, glukosa juga berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak (Irawan, 2007).
Glukosa dalam tubuh dapat berasal dari beberapa sumber. Pertama, glukosa berasal dari makanan yan berupa gula atau karbohidrat  yang kemudian dicerna menjadi glukosa dan gula sederhana lain. Kedua, glukosa disintesa dari sumber energi lain terutama oleh hati yang dikenal dengan gluconeogenesis. Ketiga, guloksa yang tersimpan dalam hati, otot, dan jaringan lain dalam bentuk glikogen (Dugi, 2006).
Proses metabolisme glukosa dibantu oleh beberapa hormon, terutama insulin. Insulin disintesis oleh sel ß Langerhans pankreas dan dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh jika dalam tubuh terjadi peningkatan kadar glukosa dengan cara membawa glukosa ke dalam hati, otot dan jaringan adipose (diunggah pada tanggal 11 Juli 2012 dari http://www.dentallearning.org).
Proses metabolisme glukosa yang terjadi sesaat setelah kita makan yaitu konsentrasi glukosa dalam darah akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan sel ß memproduksi hormon insulin sehingga konsentrasi insulin dalam darahpun akan meningkat. Selanjutnya, glukosa akan ditransport ke dalam sel. Didalam sel, sebagian glukosa dimetabolisme, sedangkan sebagian lagi dibawa ke hati untuk dibentuk menjadi gllikogen melalui proses yang bernama glikogenesis. Setelah proses tersebut, kadar glukosa dalam tubuh akan kembali menurun dan kembali menjadi normal.
Gambar  Metabolisme Glukosa
(di unggah dari The Dental Learning Network. Chapter One-Glucose Metabolisme and Hormonal Regulation [internet]. [cited 2012 Juli 11]. Available from: http://www.dentallearning.org /course/fde0006/c1/index.htm)


Sumber:

Dugi, Klaus. The Incidence of Diabetes is on the Rise, in both of Development and Development Worlds. 2006. Tersedia http://www.scienceinschool.org/ 2006/ issue1/ diabetes.html. Diunduh pada tanggal 12 Juli 2012.

Irawan, M.Anwari. (2007). Glukosa dan Metabolisme Energi. Polton Sport Science & Performance Lab., 01(06), 2-4.

Kee, Joyce LeFever. (2007). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik edisi 6. Jakarta: EGC


Sloane, Ethel. (2004). Alih Bahasa James Veldman. Anatomi dan Fisiologi. Ed. 1. Jakarta: EGC Kedokteran




Tidak ada komentar:

Posting Komentar